Kerentanan Bencana Alam di Wilayah Pesisir Indonesia​

Analisis Kerentanan Bencana

Kerentanan bencana alam di wilayah pesisir Indonesia​ didasarkan pada kondisi wilayah Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia. Garis pantai yang panjang dan wilayah pesisir yang luas, membuat tingginya ancaman bencana. 

Potensi keindahan alam dan kekayaan ekosistem yang ada di wilayah pesisir juga menyimpan ancaman besar berupa kerentanan terhadap bencana alam. Dua (2) jenis kerentanan utama yang dihadapi adalah kerentanan sosial dan kerentanan fisik. Pemahaman kedua aspek ini sangat penting dalam upaya meminimalisir resiko bencana pada masyarakat pesisir.

Baca juga : Pengertian Bencana

A. Kerentanan Sosial di Wilayah Pesisir

Kerentanan sosial berkaitan erat dengan karakteristik penduduk (demografi) di wilayah pesisir. Beberapa faktor utama dalam kerentanan sosial ini adalah demografi penduduk, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta tingkat ekonomi masyarakat. 

Di banyak daerah pesisir, jumlah penduduk perempuan dan lansia cukup signifikan. Kelompok ini cenderung lebih rentan terhadap bencana karena memiliki keterbatasan dalam hal fisik maupun kemampuan untuk segera mengevakuasi diri (kapasitas).

Pendekatan Pentahelix dalam Mitigasi Bencana

Selain itu, tingkat pendidikan dan penghasilan juga memengaruhi kerentanan sosial. Masyarakat pesisir umumnya bergantung pada sektor perikanan dan pertanian. Mereka sering kali memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Kondisi ini dapat memperparah resiko bencana karena kurangnya pemahaman tentang mitigasi bencana, serta sulitnya mendapatkan bantuan kesehatan yang memadai.

Unsur Kerentanan sosial

B. Kerentanan Fisik Wilayah Pesisir

Kerentanan fisik di wilayah pesisir mencakup kondisi infrastruktur yang ada, baik itu infrastruktur publik maupun milik pribadi. Bangunan-bangunan di pesisir umumnya tidak dirancang untuk tahan terhadap guncangan gempa, tsunami, atau badai. Selain itu, banyak bangunan di pesisir yang berada terlalu dekat dengan garis pantai, sehingga semakin rentan terhadap gelombang tinggi dan abrasi.

Lembaga-Lembaga yang Berperan dalam Penanggulangan Bencana 

Infrastruktur publik, seperti jembatan, jalan, dan fasilitas umum lainnya juga sering kali kurang diperhatikan dalam ketahanan bencana. Ketika bencana terjadi, infrastruktur yang lemah ini cenderung rusak. Akhirnya mengakibatkan akses bantuan menjadi terhambat. Tak jarang, wilayah pesisir menjadi  sulit dijangkau dan berakibat pada semakin terisolasi.

Unsur kerentanan fisik

Baca juga :  Kejadian Banjir Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 dan 2018

C. Kesimpulan

Kerentanan bencana alam di wilayah pesisir Indonesia menjadi tantangan besar yang perlu segera dimimalkan. Dengan memahami dan mengelola kerentanan sosial serta fisik yang ada, kita dapat mengurangi resiko bencana, meningkatkan kapasitas, dan melindungi masyarakat pesisir dari ancaman bencana. Membangun ketahanan di wilayah pesisir adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang peduli akan keselamatan dan kesejahteraan bangsa.

close