Emas di Indonesia : Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Sebarannya

Emas merupakan salah satu komoditas tambang yang sangat berharga. Di Indonesia, bahan tambang emas terbentuk melalui proses magmatisme secara mekanis, menghasilkan endapan letakan (placer). Pada tahun 2020, cadangan emas Indonesia mencapai sekitar 2.600 ton, atau sekitar 2,3% dari cadangan emas dunia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi emas terbesar ke-7 di dunia. Selain itu, produksi emas Indonesia menyumbang sekitar 6,7% dari produksi emas dunia, menduduki peringkat ke-6 secara global. Oleh karena itu akan dibahas emas di Indonesia : Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Sebarannya

Emas memiliki berbagai kegunaan, antara lain sebagai bahan baku pembuatan perhiasan, perlengkapan pesawat ruang angkasa, investasi, terapi kecantikan, pembuatan penghargaan, dan lain sebagainya. Keunggulan emas sebagai logam mulia yang tahan terhadap korosi dan karat menjadikannya aset yang aman (safe haven), dan diminati oleh perusahaan tambang, ahli mineral, serta pencari emas amatir.

(Baca  juga : Batubara di Indonesia : Pengertian, Jenis, dan Sebarannya)

A. Komposisi dan Jenis-Jenis Bijih Emas

Sekitar 70%-75% dari deposit emas adalah emas alami, 20% adalah telluride Au-Ag, dan sisanya 5%-10% adalah bijih emas "invisible" yang bersimbiosis dalam bijih kuarsa, bijih perak, pirit, pirotit, sfalerit, gangue, arsenopirit, dan mineral lainnya.

1. Tipe Bijih Emas di Dunia

Bijih emas di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, yaitu derajat oksidasi, cara kejadian, lokasi, dan mineralogi.

a. Berdasarkan Derajat Oksidasi:

 1)   Bijih Primer (Bijih Sulfida)

  • Emas terkandung dalam mineral sulfida seperti pirit, arsenopirit, dan kalkopirit.
  • Umumnya emas ini ditemukan di daerah yang dalam dan belum teroksidasi.
  • Contoh: Batuan emas sulfida terbentuk pada kedalaman 1.5 hingga 3 kilometer.

  2)  Bijih Teroksidasi Sebagian (Campuran)

  • Emas ada dalam campuran mineral sulfida dan mineral teroksidasi seperti limonit, hematit, dan kuarsa.
  • Biasanya ditemukan di daerah yang lebih dangkal dan telah mengalami oksidasi parsial.

    3) Bijih Teroksidasi

  • Emas ada dalam mineral teroksidasi seperti limonit, hematit, dan kuarsa.
  • Umumnya ditemukan di permukaan atau dekat permukaan bumi dan telah mengalami oksidasi penuh.
  • Contoh: Batuan emas oksida besi tembaga.

 (Baca  juga : Peta Geologi dan Kelengkapan Informasinya)

b. Berdasarkan Cara Kejadiannya:

   1) Bijih Epitermal

  • Terbentuk pada temperatur dan tekanan rendah, umumnya di dekat permukaan bumi.
  • Sering dikaitkan dengan aktivitas vulkanik.
  • Contoh: Batuan emas perak, emas telurium, dan emas lempung biru.

    2) Bijih Mesothermal

  • Terbentuk pada temperatur dan tekanan sedang, umumnya pada kedalaman 1.5 hingga 3 kilometer.
  • Sering dikaitkan dengan intrusi batuan beku.

   3)  Bijih Hipothermal

  • Terbentuk pada temperatur dan tekanan tinggi, umumnya pada kedalaman lebih dari 3 kilometer.
  • Sering dikaitkan dengan metamorfisme regional.

c. Berdasarkan Lokasi:

    1) Bijih Urat
        Emas ada dalam urat hidrotermal yang memotong batuan sekitarnya.
        Contoh: Batuan emas kuarsa yang terbentuk pada temperatur dan tekanan sedang.

    2) Bijih Diseminasi
        Bijih emas ini tersebar secara merata dalam batuan yang luas.
    3)Bijih Eluvial
        Emas terkonsentrasi di endapan aluvial, seperti sungai dan placer.

Jenis batuan Emas
Sumber :https://www.ftmmachinery.com

d. Berdasarkan Mineralogi:

    1) Bijih Kuarsa
        Emas ada dalam urat kuarsa.
    2) Bijih Karbonat
        Emas ada dalam urat karbonat.
    3)Bijih Besi
        Emas ada dalam batuan besi.

Jenis Batuan Emas Besi
Sumber :https://www.ftmmachinery.com

2. Tipe Bijih Emas yang Ditemukan di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai tipe bijih emas yang tersebar di berbagai wilayah. Berikut adalah beberapa di antaranya:

(Baca  juga : Eksplorasi Jenis Sumber Daya Alam di Indonesia

a. Berdasarkan Derajat Oksidasi:    Bijih Teroksidasi

  • Batuan emas oksida besi tembaga: Terbentuk di permukaan atau dekat permukaan bumi dan telah mengalami oksidasi penuh. Contohnya berada di Cikotok, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten.

b. Berdasarkan Cara Kejadiannya:  Bijih Epitermal

  • Batuan emas perak: Terbentuk pada temperatur dan tekanan rendah, umumnya di dekat permukaan bumi dan dikaitkan dengan aktivitas vulkanik.  Contohnya berada di Kediri, Jawa Timur dan Bengkulu.
  • Batuan emas lempung biru: Terbentuk pada temperatur dan tekanan rendah, umumnya di dekat permukaan bumi dan dikaitkan dengan aktivitas vulkanik.  Contohnya berada di Ketapang, Kalimantan Barat.
  • Batuan emas telurium: Terbentuk pada temperatur dan tekanan rendah, umumnya di dekat permukaan bumi dan dikaitkan dengan aktivitas vulkanik.  Contohnya berada di Way Kambas, Lampung.

(Baca  juga : Potensi dan Peta Sebaran Bahan Tambang di Indonesia)

c. Berdasarkan Lokasi:  Bijih Urat

  • Batuan emas kuarsa: Terbentuk pada temperatur dan tekanan sedang, umumnya dikaitkan dengan intrusi batuan beku. Contohnya berada di Cikotok, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten.

B. Sebaran Tambang Emas di Indonesia

Penambangan emas terdapat Indonesia tersebar di wilayah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow dan Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), dan Papua (Timika). Tipe Bijih Emas yang Ditemukan di Indonesia

(Baca  juga : Nikel di Indonesia : Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Sebarannya )

Potensi dan Sebaran Bahan Tambang di Indonesia

 
close