Fenomena geosfer |
Begitu pula dengan penelitian dalam geografi. Penelitian dalam geografi diawali dengan menentukan permasalahan. Pada penelitian geografi masalah yang dicari merupakan masalah yang terkait dengan fenomena geosfer. Setelah diketahui masalah sesuai fenomena geosfer, barulah kita menentukan metode sesuai keilmuan permasalahan tersebut.
Fenomena Geosfer
Kehidupan manusia di planet bumi telah memiliki ambang
batas. Ketika ambang batas tersebut telah dilalui, maka akan terjadi permasalahan-permasalahan
di bumi. Dalam geografi permasalahan-permasalahan tersebut dibedakan dalam fenomena
geosfer. Fenomena geosfer merupakan kejadian atau peristiwa yang terjadi di bumi
baik alam maupun manusia yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa-peristwa
yang terjadi dibedakan menurut lapisan-lapisannya di bumi. Mengutip dari https://gel.geo.ugm.ac.id/en/why-environmental-geography/
bumi yang kita tinggali terdiri dari beberapa lapisan litosfer, pedosfer,
hidrosfer, biosfer, atmosfer, dan antroposfer.
Masing-masing lapisan tersebut memiliki bidang keilmuannya masing-masing. Seperti litosfer dipelajari dalam geologi, pedosfer dipelajari dalam geomorfologi dan pedologi, hidrosfer dipelajari dalam hidrologi, biosfer dipelajari dalam biologi dan ilmu lingkungan, atmosfer dipelajari dalam meteorologi klimatologi dan astronomi, serta antroposfer dipelajari dalam demografi.
- Fenomena Lithosfer
Fenomena lithosfer merupakan lapisan di bumi yang berhubungan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi di permukaan dan di dalam bumi. Fenomena-fenomena pada lapisan lithosfer dipengaruhi oleh salah satu tenaga geologi, yaitu tenaga endogen.
Tenaga endogen merupakan tenaga yang dihasilkan atau berasal dari dalam bumi. Terciptanya tenaga endogen dipengaruhi oleh adanya arus di bawah permukaan bumi yang disebut dengan arus konveksi. Arus konveksi meyebabkan magma naik dan menembus lapisan kerak bumi sehingga membentuk terbentuklah relief permukaan bumi. Secara umum, tenaga endogen dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
(Baca juga : Pengaruh Tenaga Geologi untuk Kehidupan)
Contohnya, peristiwa tentang terjadinya erupsi gunung berapi di Gunung Sinabung, terjadinya gempa likuifaksi di palu, gempa bumi di Yogyakarta, tsunami di banten akibat aktivitas gunung berapi, dan gempa bumi dan tsunami di Aceh akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke arah Lempeng Eurasia. Peristiwa-peristiwa tersebut memiliki kesamaan, yaitu diakibatkan adanya aktivitas di bawah permukaan bumi (lapisan lithosfer).
- Fenomena Pedosfer
Fenomena pedosfer merupakan lapisan di bumi yang berhubungan dengan tanah, baik jenis, ciri-ciri maupun proses terbentuknya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa antara fenomena lithosfer dan fenomena pedosfer merupakan satu kesatuan.
Namun, penjelasan pada artikel ini membedakan kedua fenomena yang ada. Alasannya bidang keilmuan yang mempelajari fenomea lithosfer dan fenomena pedosfer berbeda. Meskipun fenomena lithosfer dan fenomena pedosfer memiliki persamaan, yaitu dihasilkan dari tenaga geologi.
Tenaga geologi yang menyebabkan fenomena-fenomena pada lapisan pedosfer, yaitu tenaga eksogen. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang dihasilkan dari unsur-unsur yang ada di atas permukaan bumi, seperti angin (atmosfer), air (hidrosfer), dan mahlkuk hidup (biosfer). Ketiga unsur tersebut menyebabkan fenomena pada lapisan pedosfer, fenomena ini dapat dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu pelapukan, erosi, sedimentasi, dan masswasting.
Contoh fenomena pedosfer, yaitu tentang sebaran jenis tanah di suatu wilayah, susunan pada lapisan tanah, ciri-ciri tanah, hingga bencana seperti tanah longsor, erosi, sedimentasi (delta, pendangkalan sungai), dan tanah bergerak.
- Fenomena Hidrosfer
Fenomena hidrosfer merupakan peristiwa yang terjadi di permukaan bumi yang berkaitan dengan air, baik air yang terdapat di darat maupun laut. Air di permukaan bumi selalu mengalami siklus secara terus-menerus. Siklus yang air yang terjadi di bumi disebut dengan siklus hidologi. Peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan fenomena hidrosfer, yaitu peristiwa gelombang air laut, pasang-surut air laut, air tanah, intensitas curah hujan, daerah aliran sungai (DAS) hingga debit air sungai.
- Fenomena Biosfer
Fenomena biosfer merupakan segala peristiwa yang terjadi terhadap flora dan fauna di permukaan bumi. Biosfer juga dapat diartikan sebagai lapisan di bumi yang berkaitan dengan tempat tinggal mahkluk hidup. Sehingga peristiwa yang dikaji terkait kondisi lingkungan yang memungkinkan mahkluk hidup untuk beradaptasi di habitatnya. Peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan fenomena biosfer, yaitu fungsi bioma, cagar biosfer, dan karakteristik serta faktor yang mempengaruhi perbedaan flora dan fauna di dunia.
- Fenomena Atmosfer
Fenomena atmosfer merupakan kejadian atau peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan udara atau gas. Lapisan atmosfer memiliki peran penting terhadap kehidupan di permukaan bumi. Fenomena ini berfungsi untuk menjaga kestabilan kehidupan di bumi.Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan fenomena atmosfe, yaitu lapisan udara di bumi, cuaca, pembentukan awan, pemanasan global, pembagian iklim, dan perubahan iklim.
- Fenomena Antroposfer
Fenomena antroposfer merupakan kejadian atau peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan manusia ataupun penduduk dengan segala aktivitasnya. Fenomena antroposfer juga merupakan salah satu masalah yang dapat diteliti dalam geografi. Hal ini dikarenakan fenomena ini mempelajari tentang persebaran penduduk, pergerakan manusia (mobilitas), komposisi penduduk, hingga pertambahan penduduk.
Fenomena Geosfer dalam Penelitian Geografi
Dalam penelitian, geografi sebagai ilmu mencari masalah yang berkaitan dengan fenomena geosfer. Hal ini dikarenakan fenomena geosfer sangat berkaitan dengan mahkluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Geografi juga merupakan ilmu yang mempelajari hubungan sebab akibat dari gejala-gejala yang ada permukaan bumi serta masyarakat di dalamnya. Hubungan tersebut dapat bersifat fisik ataupun sosial serta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan (Bintarto;1980).
(Baca juga : Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian )
Dalam menelaah suatu fenomena seorang geograf dapat menentukan objek geografinya. Sebagai contoh adanya fenomena pembangunan KEK Mandalika,
No | Fenomena Geografi | Objek Geografi | Aspek Fisik | Aspek Sosial |
---|---|---|---|---|
1 | KEK Mandalika memiliki wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah laut. | Hidrosfer | Abiotik |
Ekonomi |
2 | KEK Mandalika ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata. Dengan luas area sebesar 1.035,67 Ha dan menghadap Samudera Hindia | Antroposfer | Biotik | Politik |
3 | Mandalika berasal dari nama seorang tokoh legenda, yaitu Putri Mandalika. Putri Mandalika dikenal dengan paras cantik. Setiap tahunnya, masyarakat Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale. | Antroposfer | Biotik | Budaya |
4 | KEK Mandalika terletak di Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim tropis dengan musim kemarau yang kering. | Atmosfer | Abiotik | Budaya |
5 | Keadaan batuan di NTB didominasi oleh batuan gunung api serta aluvium (resent). Batuan tertua berumur tersier sedangkan yang termuda berumur kuarter. | Litosfer | Abiotik | Budaya |
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian geografi merupakan kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran sebuah data untuk mencari pemecahan masalah-masalah terkait fenomena geosfer melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional.
Setelah mengetahui apa saja ruang lingkup pengertian dari penelitian geografi. Seseorang yang akan mencyang diteliti oleh seorang geograf, tahap selanjutnya menentukan
masalah yang akan diteliti. Permasalahan dalam penelitian berperan
mengarahakan seorang peneliti untuk melakukan penelitinnya. Sehingga
dalam menentukan ada tiga kriteria penentuan masalah geografi
diantaranya:
- Menyatakan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya.
- Dinyatakan dalam kalimat tanya.
- Memungkinkan adanya ketersediaan data.
Berikut ini contoh-contoh penelitian yang telah dilakukan berdasarkan fenomena geosfer.
- Penelitian terkait fenomena lithosfer.
sumber :https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/download/2955/2296 |
Penelitian terkait fenomena lithosfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti geologi, geofisika, geohidrologi, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena lithosfer, yaitu Potensi sumber daya geologi di suatu wilayah, Pemetaan Topografi, Geofisika dan Geologi di suatu wilayah, Sebaran akuifer dan pola aliran air tanah di suatu wilayah, Pemetaan Bawah Permukaan di suatu wilayah Menggunakan Metoda Ground Penetrating Radar (GPR), Interpretasi Struktur Geologi di Perairan Aru Selatan, Maluku Berdasarkan Data Seismik 2D Multi Channel dan sebagainnya
- Penelitian terkait fenomena pedosfer.
sumber :https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/25793/pdf |
Penelitian terkait fenomena pedosfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti geomorfologi, pedologi/ilmu tanah, geodesi, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena pedosfer, yaitu Model Soil Water Assesment Tool (SWAT) untuk Prediksi Laju Erosi dan Sedimentasi di suatu DAS, Pemetaan status kerusakan tanah di lahan pertanian di suatu wilayah, Kajian produktivitas dan mutu tembakau berdasarkan nilai indeks erodibilitas dan kepadatan tanah, Pemetaan Prediksi Sebaran Kerentanan Longsor di suatu wilayah Menggunakan Pendekatan Fuzzy Logic, dan sebagainnya.
- Penelitian terkait fenomena hidrosfer.
sumber : laporan hidrologi dan hidrolika Studi : Penanganan Banjir dan Rob di Kab/Kota Tegal dan Kab Brebes tahun 2019 |
Penelitian terkait fenomena hidrosfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti hidrologi, oceanografi, ilmu kelautan, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena hidrosfer, yaitu Analisa daerah rawan banjir menggunakan sistem informasi geografis, Kajian Pemetaan Banjir Dengan Hec–Georas, Kajian pemetaan kerentanan banjir rob, Analisa harmonik pasang surut dengan metode admiralty pada stasiun pengamatan, Sebaran akuifer dan pola aliran air tanah di suatu wilayah, Pemodelan tingkat risiko bencana tsunami pada permukiman di suatu wilayah menggunakan sistem informasi geografis, dan sebagainya.
- Penelitian terkait fenomena biosfer.
Penelitian terkait fenomena biosfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti biogeografi, ilmu lingkungan, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena biosfer, yaitu Evaluasi kesesuaian lahan tanaman sorgum di suatu wilayah, Analisis spasial untuk evaluasi kesesuaian lahan tanaman apel di suatu wilayah, Analisis spasial untuk evaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit di suatu wilayah, Kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir di suatu wilayah, Struktur vegetasi kawasan hutan alam dan hutan rerdegradasi di Taman Nasional di suatu wilayah, Analisis spasial penyebaran penyakit demam berdarah dengue dengan indeks Moran dan Geary’sc di suatu wilayah, Pemetaan daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem penyedia pangan dan air bersih di suatu wilayah, dan sebagainya
- Penelitian terkait fenomena atmosfer.
sumber : https://rekayasamesin.ub.ac.id/index.php/rm/article/download/311/271 |
Penelitian terkait fenomena atmosfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti astronomi, geofisika, meteorologi dan klimatologi, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena atmosfer, yaitu Pemetaan potensi energi angin di perairan suatu wilayah berdasarkan data satelit QuikScat dan WindSat, Analisa pemetaan potensi energi angin yang dapat di pasang turbin angin di suatu wilayah, Analisis tingkat bahaya bencana angin puting beliung berbasis sistem informasi geografis di suatu wilayah, Analisis hubungan antara perubahan suhu permukaan bumi dengan indeks kawasan terbangun menggunakan citra Landsat, dan sebagainya.
- Penelitian terkait fenomena antroposfer.
Penelitian terkait fenomena antroposfer biasanya akan berhubungan dengan cabang-cabang ilmu geografi, seperti demografi, planologi, geografi penduduk, dan sebagainya. Contoh penelitian terkait fenomena atmosfer, yaitu Strategi penanganan kawasan kumuh sebagai upaya menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, Mobilitas penduduk musiman di suatu wilayah serta dampaknya terhadap lingkungan permukiman kumuh, Analisis tingkat jangkauan pelayanan pengembangan minimarket di koridor jalan terhadap perilaku konsumen di suatu wilayah, dan sebagainnya